Setelah kita memahami apa yang akhirnya akan dituju oleh setiap manusia, serta "kualitas" berasal dari suatu proses, maka yang perlu kita ketahui selanjutnya adalah, apa sebenarnya tujuan hidup manusia di dunia. Kesadaran ini sangat penting. Karena seseorang yang tidak mengetahui untuk apa tujuan hidupnya, maka pastilah ia tidak mengerti siapakah dirinya itu, dan dari mana ia berasal. Akibatnya, ia akan melangkah ke arah yang keliru.
Sebagaimana telah diuraikan, kehidupan
di alam dunia sesungguhnya adalah awal kehidupan bagi manusia. Dan awal
kehidupan ini sangat penting, karena bukankah awal yang baik akan membuahkan
hasil akhir yang baik pula?
Selanjutnya, dengan memperhatikan
firman-firman Allah yang telah dikutip sebelum ini, jelaslah bahwa tujuan hidup
manusia di dunia, pada hakikatnya adalah untuk mencari / mengumpulkan bekal
sebanyak-banyaknya bagi kehidupan akhirat. Tingkat manusia di akhirat nanti,
akan ditentukan oleh sedikit banyaknya bekal yang dibawa dari dunia. Semakin
banyak bekalnya, maka akan semakin tinggi pula tingkat kemuliaannya. Apakah
yang dimaksud dengan bekal itu? Jika untuk mencapai kedudukan tinggi di
masyarakat kita harus berbekal pendidikan yang cukup, maka untuk mencapai
kedudukan tinggi di akhirat nanti, yang kita perlukan adalah pahala.
Dengan demikian dapatlah dikatakan,
kehidupan di alam dunia ini adalah arena untuk mengumpulkan pahala bagi
kehidupan akhirat. Semakin banyak pahala yang berhasil kita raih, maka semakin
tinggi pula tingkat kita kelak.
Abdullah bin Abbas berkata :
"Sesungguhnya Allah Ta'ala
menjadikan dunia terdiri atas
tiga bagian; sebagian bagi mukminin, sebagian bagi
tiga bagian; sebagian bagi mukminin, sebagian bagi
orang munafik, sebagian bagi orang
kafir.
Maka orang mukmin menyiapkan perbekalan,
orang munafik menjadikannya perhiasan,
dan orang kafir
menjadikannya tempat bersenang-senang."
Maka orang mukmin menyiapkan perbekalan,
orang munafik menjadikannya perhiasan,
dan orang kafir
menjadikannya tempat bersenang-senang."
Sumber : Buku Bahan Renungan Kalbu Ir. Permadi Alibasyah
Gambar : www.pixabay.com
Gambar : www.pixabay.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar