Allah tak pernah berhenti menguji
keuletan manusia dalam mematuhi aturan main
yang ditentukan~Nya. Oleh karena Itu kita
harus mengetahui di mana letaknya ujian itu, dan bagaimana caranya agar
dapat lulus dari ujian Allah itu.
Kegagalan menghadapi ujian Allah, seringkali
terjadi karena kelengahan hati, yaitu tidak menyadari bahwa masalah yang sedang
dihadapi itu sebenarnya adalah merupakan ujian~Nya. Perhatikan-lah ilustrasi berikut : Bila hati
diibaratkan sebuah benteng, dan ujian Allah diibaratkan sebagai musuh yang akan
menguasai benteng, maka musuh akan dengan mudahnya masuk ke dalam
benteng bila pertahanan benteng
itu lemah. Atau bila di dalam benteng sedang ada 'kericuhan,' maka musuhpun
tanpa kesulitan yang berarti akan dapat menguasainya. Tetapi bila benteng itu
selalu dalam kondisi siaga untuk bertempur, maka musuh pun akan kesulitan untuk
menaklukannya.
Dengan demikian, bila kita selalu mengantisipasi datangnya ujian
Allah, yaitu dengan cara selalu mengisi hati dengan keyakinan-keyakinan
ketuhanan, maka insya Allah kita akan dapat selalu lulus dari ujian-ujian~Nya.
Sejalan dengan ini, seorang ahli hikmah mengibaratkan kehidupan dunia seperti
mencari madu lebah. Pawang yang pintar akan dengan mudah mengambil madu lebah
tanpa terkena sengatannya, sementara yang bukan pawang, hanyalah mendapat
sengatannya. [ Ujian-ujian Allah itu jawabannya telah tersedia dalam Al-Qur'an
dan Hadits. Oleh karena itu, supaya kita dapat selalu lulus dari ujian~Nya,
maka tidak ada jalan lain selain daripada memahami Al-Qur'an dan Hadits dengan
baik ].
Sumber: Buku Bahan Renungan Kalbu Ir.Permadi Alibasyah
Gambar:www.pixabay.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar